Assalamualaikum
Wr.Wb.
Hari ini
aku ingin berbagi sekedar mengenal sisi kehidupanku yang lain, kalau boleh
dibilang ini adalah sisi kehidupan spiritualku. Setiap malam minggu aku bersama
suami dengan ridho Allah menimba ilmu agama bersama teman2ku yang lain di dalam
kelompok pengajian PONDOK CINTA KASIH. Jangan dibayangkan pondok yang besar seperti pondok pesantren
yang banyak tersebar di Negara kita ya, ini Cuma nama saja dari kelompok
pengajian kami, karena kami semua sangat
menerapkan konsep kasih saying untuk semua makhluk Allah tidak hanya dengan
sesama agama islam saja tetapi dengan seluruh agama, kita sebagai makhluk Allah
walaupun ada perbedaan diantara kita tetap satu umat yang diciptakan Allah,
seperti konsep dalam Negara kita BHINEKA
TUNGGAL IKA, sebenarnya betapa indahnya
konsep itu kalau benar-benar diterapkan di Negara kita, walaupun berbeda-beda
tetapi tetap satu, itulah konsep pengajian kita, tidak ada saling menyalahkan
di antara manusia, walaupun berbeda golongan tetap harus kita terima, yang
terus menerus diingatkan oleh pembimbing/bapak/yang dituakan Bpk Soetadji
di dalam pondok kita adalah ‘BELAJARLAH MEMBENARKAN DIRI SENDIRI, JANGAN
MERASA PALING BENAR SAMPAI KITA DIBENARKAN OLEH ALLAH’ , ‘JADILAH DIRI SENDIRI
JANGAN MENCOBA UNTUK MENJADI ORANG LAIN KARENA TIDAK MUNGKIN TAKDIR SETIAP
MANUSIA BERBEDA’ dan masih banyak lagi
yang menjadi pembelajaran bagi kita semua.
O iya
pondok kita sangat..sangat..berbeda dengan pondok/pengajian pada umumnya yang
hanya berisi ceramah, belajar tasawuf sampai tingkat2 tertentu, apalagi
ceramah-ceramah seperti sering kita lihat di tv setiap pagi. Pondok kita
berjalan mengalir apa adanya dengan
ridho dan izin Allah semata , tidak berharap apa2 selain ridho Allah, apalagi
berharap pahala, surga dsb…kita mengalir begitu saja sampai waktu dan tempat
yang akhirnya berganti-ganti tanpa paksaan apapun, semua yang hadir hanya mohon
ridho Allah saja, berharap RahmatNya dan pembelajaranNya.
Pengajian
kita diasuh oleh Bpk Soetadji, heran ya, kenapa nggak disebut kyai, ustad atau
apapun yang bersimbol agama, karena itu memang kemauan beliau walaupun
sebenarnya pantas saja beliau disebut itu tapi kita semua adalah teman yang
sama2 belajar dan berguru kepada Allah, tidak ada tingkatan apapun diantara
kita. Cuma karena beliau yang sering mendapat pengajaran Allah tentang ayat-ayat
Alqur’an, maka tugas beliau hanya
menyampaikan kepada kita-kita tentang ayat2 alqur’an , istilahnya
‘diperjalankan’ sendiri oleh Allah untuk memahami ayat2 alqur’an jadi pondok
kita hanya bersandar kepada Allah dan Alqur’an, bukan bersandar kepada
hadits-hadits yang sangat banyak dan bertebaran di muka bumi ini sesuai dengan
aliran dan golongannya masing2, kita tidak mempunyai aliran apapun, aliran kita
adalah TAKDIR kita.
Sebenarnya gampang saja kalau kita hanya mengikuti alqur’an
saja, sayang manusia lebih memilih ribet sana-sini dengan hadits-hadits yang
mungkin berbeda-beda sesuai dengan golongan dan aliran yang dianutnya, sehingga
banyak terjadi perbedaan pendapat bahkan yang paling ekstrim sampai mencaci
maki dan mempersalahkan orang lain yang tidak
sependapat dengannya seolah-olah merekalah yang paling benar, padahal kita
masih satu agama, apalagi kalau kita beda agama ya… L tetapi kita tidak bisa menyalahkan itu semua
karena itu adalah sunnatullah dan sudah tercatat semuanya dalam alqur’an, kita
yang sudah tahu tidak bisa menyatakan itu salah atau benar, salah atau benar
hanyalah persepsi manusia, kalau semua
itu atas kehendak Allah tidak ada salah dan benar, itulah TAKDIR.
Untuk
itulah Bp soetadji mengajak kita semua
untuk BACK TO ALQUR’AN…karena sebenarnya pelan2 manusia telah
meninggalkan Alqur’an dan banyak bertaqlid kepada guru,kyai,ulama atau bahkan
bertaklid kepada nabi…Bpk soetadji selalu mengingatkan ‘TAKLIDLAH KEPADA ALLAH
SAJA, JANGAN KEPADA MAKHLUK ALLAH , maka beliau tidak mau kita semua berguru
kepada beliau tetapi marilah kita bersama-sama BERGURU KEPADA ALLAH biarlah Allah yang
memperjalankan diri kita, jangan meniru saya jadilah diri sendiri, tugas saya
hanyalah menyampaikan ayat2 yang telah dipahamkan Allah kepada saya, begitu
kata beliau. Beruntung sekali aku bisa bergabung dan bertemu dengan beliau,
karena kalau menurut saya pribadi (ini menurut saya saja ya, karena teman2 lain
tdk pernah menyebut beliau dengan sebutan apa2 selain pak), beliau adalah ‘MANUSIA
PILIHAN’ karena dari berjuta-juta/milyar manusia di bumi ini sangat…sangat…sedikit
manusia yang dipahamkan benar2 dari Allah langsung tentang ayat2 Alqur’an. Dan
Subhanallah ayat2nya membuat kita semua tercengang, banyaknya rahasia-rahasia
Allah disitu…banyak bertolak belakang dengan apa yang kita terima tentang agama
islam pada waktu kita belajar dahulu…
O iya aku
tambahkan juga disini, untuk memahami alqur’an tidak melalui sekolah, pondok
atau dengan menggunakan otak, tapi pemahaman ayat-ayat alqur’an melalui hati
yang bersih dan berasal dari Allah sendiri dan juga dengan ilmu, makanya alqur’an
disebut kitab yang tidak pernah ketinggalan jaman karena pemahaman alqur’an harus
melalui ilmu juga, semakin ilmu pengetahuan berkembang maka al’quran juga
berkembang pemahamannya sesuai dengan ilmu pengetahuan, jadi kalau pemahaman
alqur’an masih mengikuti ilmu jaman jahiliah yang belum maju maka agama islam
tidak akan pernah maju, sayangnya banyak orang islam masih menafsirkan alqur’an
dengan otak saja dan mengikuti pemahaman orang2 jaman dahulu…jadilah seperti skrg
ini, banyak perpecahan, perbedaan pendapat dan lain sebagainya.
Begitulah
sekelumit/banyak ya? :D tentang PONDOK
CINTA KASIH semoga bermanfaat dan insyaallah dengan ridho Allah akan aku
lanjutkan tentang isi pengajian yang aku ikuti setiap malam minggu…dengan
disertai ayat2 alqur’an tentunya…
Wassalamualaikum
wr.wb.
Salam cinta
kasih
Post yang bermanfaat !!
BalasHapusterimakasih,aku hanya ingin berbagi saja, semoga ada hikmahnya...amiiiin
HapusApa Aku bisa menjadi manusia seperti apa yang tertulis dalam al-Qur'an ??????/
BalasHapusKita semua hanya diperjalankan saja mas/mbak, ikhlas saja mau diperjalankan kemana oleh Allah...yang dicari adalah kenyamanan dan kebahagiaan dalam hidup, kalau hidupnya nyaman itu adalah surgamu, kalau tidak nyaman itulah nerakamu, neraka dan surga adaanya di hati kita...
Hapus