Jumat, 26 April 2013

Sekilas Tentang PONDOK CINTA KASIH ( 1 )






Assalamualaikum Wr.Wb.
Hari ini aku ingin berbagi sekedar mengenal sisi kehidupanku yang lain, kalau boleh dibilang ini adalah sisi kehidupan spiritualku. Setiap malam minggu aku bersama suami dengan ridho Allah menimba ilmu agama bersama teman2ku yang lain di dalam kelompok pengajian PONDOK CINTA KASIH. Jangan dibayangkan  pondok yang besar seperti pondok pesantren yang banyak tersebar di Negara kita ya, ini Cuma nama saja dari kelompok pengajian kami, karena kami semua  sangat menerapkan konsep kasih saying untuk semua makhluk Allah tidak hanya dengan sesama agama islam saja tetapi dengan seluruh agama, kita sebagai makhluk Allah walaupun ada perbedaan diantara kita tetap satu umat yang diciptakan Allah, seperti konsep dalam Negara kita  BHINEKA TUNGGAL  IKA, sebenarnya betapa indahnya konsep itu kalau benar-benar diterapkan di Negara kita, walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu, itulah konsep pengajian kita, tidak ada saling menyalahkan di antara manusia, walaupun berbeda golongan tetap harus kita terima, yang terus menerus diingatkan oleh pembimbing/bapak/yang dituakan  Bpk Soetadji  di dalam pondok kita adalah ‘BELAJARLAH MEMBENARKAN DIRI SENDIRI, JANGAN MERASA PALING BENAR SAMPAI KITA DIBENARKAN OLEH ALLAH’ , ‘JADILAH DIRI SENDIRI JANGAN MENCOBA UNTUK MENJADI ORANG LAIN KARENA TIDAK MUNGKIN TAKDIR SETIAP MANUSIA BERBEDA’ dan masih  banyak lagi yang menjadi pembelajaran bagi kita semua.

O iya pondok kita sangat..sangat..berbeda dengan pondok/pengajian pada umumnya yang hanya berisi ceramah, belajar tasawuf sampai tingkat2 tertentu, apalagi ceramah-ceramah seperti sering kita lihat di tv setiap pagi. Pondok kita berjalan mengalir  apa adanya dengan ridho dan izin Allah semata , tidak berharap apa2 selain ridho Allah, apalagi berharap pahala, surga dsb…kita mengalir begitu saja sampai waktu dan tempat yang akhirnya berganti-ganti tanpa paksaan apapun, semua yang hadir hanya mohon ridho Allah saja, berharap RahmatNya dan pembelajaranNya.

Pengajian kita diasuh oleh Bpk Soetadji, heran ya, kenapa nggak disebut kyai, ustad atau apapun yang bersimbol agama, karena itu memang kemauan beliau walaupun sebenarnya pantas saja beliau disebut itu tapi kita semua adalah teman yang sama2 belajar dan berguru kepada Allah, tidak ada tingkatan apapun diantara kita. Cuma karena beliau yang sering mendapat pengajaran Allah tentang ayat-ayat Alqur’an, maka tugas beliau  hanya menyampaikan kepada kita-kita tentang ayat2 alqur’an , istilahnya ‘diperjalankan’ sendiri oleh Allah untuk memahami ayat2 alqur’an jadi pondok kita hanya bersandar kepada Allah dan Alqur’an, bukan bersandar kepada hadits-hadits yang sangat banyak dan bertebaran di muka bumi ini sesuai dengan aliran dan golongannya masing2, kita tidak mempunyai aliran apapun, aliran kita adalah TAKDIR kita.

Sebenarnya gampang saja kalau kita hanya mengikuti alqur’an saja, sayang manusia lebih memilih ribet sana-sini dengan hadits-hadits yang mungkin berbeda-beda sesuai dengan golongan dan aliran yang dianutnya, sehingga banyak terjadi perbedaan pendapat bahkan yang paling ekstrim sampai mencaci maki dan mempersalahkan orang lain yang  tidak sependapat dengannya seolah-olah merekalah yang paling benar, padahal kita masih satu agama, apalagi kalau kita beda agama ya… L  tetapi kita tidak bisa menyalahkan itu semua karena itu adalah sunnatullah dan sudah tercatat semuanya dalam alqur’an, kita yang sudah tahu tidak bisa menyatakan itu salah atau benar, salah atau benar hanyalah persepsi manusia, kalau semua  itu atas kehendak Allah tidak ada salah dan benar, itulah TAKDIR.

Untuk itulah Bp soetadji mengajak kita semua  untuk BACK TO ALQUR’AN…karena sebenarnya pelan2 manusia telah meninggalkan Alqur’an dan banyak bertaqlid kepada guru,kyai,ulama atau bahkan bertaklid kepada nabi…Bpk soetadji selalu mengingatkan ‘TAKLIDLAH KEPADA ALLAH SAJA, JANGAN KEPADA MAKHLUK ALLAH , maka beliau tidak mau kita semua berguru kepada beliau tetapi marilah kita bersama-sama  BERGURU KEPADA ALLAH biarlah Allah yang memperjalankan diri kita, jangan meniru saya jadilah diri sendiri, tugas saya hanyalah menyampaikan ayat2 yang telah dipahamkan Allah kepada saya, begitu kata beliau. Beruntung sekali aku bisa bergabung dan bertemu dengan beliau, karena kalau menurut saya pribadi (ini menurut saya saja ya, karena teman2 lain tdk pernah menyebut beliau dengan sebutan apa2 selain pak), beliau adalah ‘MANUSIA PILIHAN’ karena dari berjuta-juta/milyar manusia di bumi ini sangat…sangat…sedikit manusia yang dipahamkan benar2 dari Allah langsung tentang ayat2 Alqur’an. Dan Subhanallah ayat2nya membuat kita semua tercengang, banyaknya rahasia-rahasia Allah disitu…banyak bertolak belakang dengan apa yang kita terima tentang agama islam pada waktu kita belajar dahulu…

O iya aku tambahkan juga disini, untuk memahami alqur’an tidak melalui sekolah, pondok atau dengan menggunakan otak, tapi pemahaman ayat-ayat alqur’an melalui hati yang bersih dan berasal dari Allah sendiri dan juga dengan ilmu, makanya alqur’an disebut kitab yang tidak pernah ketinggalan jaman karena pemahaman alqur’an harus melalui ilmu juga, semakin ilmu pengetahuan berkembang maka al’quran juga berkembang pemahamannya sesuai dengan ilmu pengetahuan, jadi kalau pemahaman alqur’an masih mengikuti ilmu jaman jahiliah yang belum maju maka agama islam tidak akan pernah maju, sayangnya banyak orang islam masih menafsirkan alqur’an dengan otak saja dan mengikuti pemahaman orang2 jaman dahulu…jadilah seperti skrg ini, banyak perpecahan, perbedaan pendapat dan lain sebagainya.

Begitulah sekelumit/banyak ya? :D  tentang PONDOK CINTA KASIH semoga bermanfaat dan insyaallah dengan ridho Allah akan aku lanjutkan tentang isi pengajian yang aku ikuti setiap malam minggu…dengan disertai ayat2 alqur’an tentunya…


Wassalamualaikum wr.wb.

Salam cinta kasih

4 komentar:

  1. Balasan
    1. terimakasih,aku hanya ingin berbagi saja, semoga ada hikmahnya...amiiiin

      Hapus
  2. Apa Aku bisa menjadi manusia seperti apa yang tertulis dalam al-Qur'an ??????/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita semua hanya diperjalankan saja mas/mbak, ikhlas saja mau diperjalankan kemana oleh Allah...yang dicari adalah kenyamanan dan kebahagiaan dalam hidup, kalau hidupnya nyaman itu adalah surgamu, kalau tidak nyaman itulah nerakamu, neraka dan surga adaanya di hati kita...

      Hapus