IKHLAS MENYAMBUT MAUT UNTUK KEDAMAIAN DI AKHIR HIDUP
Ini kegiatan suami untuk mengisi kekosongan waktu di rumah, ini buku yang ke-2 setelah buku yang pertama yang berjudul PENYAMBUNG LIDAH PARA NABI.
Alhamdulillah kami setiap malam minggu rutin mengikuti pengajian bersama para sahabat lainnya, biasanya kami berangkat jam setengah 12 malam dari rumah dan pulang shubuh jadi semalam suntuk mengikuti pengajian, kadang di sela2 pengajian ya terkantuk-kantuk juga, kadang masih segar bugar sampai shubuh..heheee...Terkadang ditanyai teman2, Kamu mengikuti aliran apa? waduh...la aku jawab dengan tegas dan lugas, aku nggak ikut aliran apa2, mengikuti alirannya Gusti Allah aja, nggak usah repot2 dan susah2 mengikuti aliran2 lain yang kebanyakan hanya untuk kepentingan tertentu, kami hanya mengikuti kehendak-Nya, dan selalu memohon Ridho Allah, bukan ridho manusia...makanya pengajian kami santai, tidak pernah memaksakan kepada kami untuk menjadi seperti yang diinginkan guru/sahabat/teman atau siapalah, yang jelas di pengajian kami tidak ada guru dan murid semuanya sahabat, cuma memang ada yang selalu menyampaikan isi2 Alqur'an, itupun beliau tidak mau dipanggil kyai, kami hanya memanggil pak, seperti bapak kita sendiri, beliau hanya menyampaikan ayat alqur'an tidak menggunakan hadits sedikitpun, betapa mudahnya kalau kita hanya mengikuti alqur'an, kita hanya disuruh ikhlas menjalani takdir, entah itu takdir jelek atau baik semuanya Allah yang menilai, manusia tdk berhak menentukan itu salah/benar.
Heheee...itu cuma sekelumit aja, itulah dasar suamiku menulis buku ini, semuanya dipelajari dan dipahamkan Allah setelah mengikuti pengajian bersama sahabat2 kekasih Allah.
Ini buku yang ke-2 :
Kalau ini bukunya yang pertama :
Semoga buku2nya bisa bermanfaat untuk semua yang telah membacanya, amiiiiin.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar